Senin, 05 Januari 2009

Cuma issu

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012. Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini disebutkan akan muncul gelombang galaksi.


Yang amat besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang. (kompas)



opini :
ini memang harus ditanggapi serius..
gw uda ikutin & baca2 artikel & nonton video di website ttg masalah 2012 ini.
kalo isu2 yg kek 1999 kiamat ato 06-06-06 kiamat, itu emang salah, karena gak ada bukti2 yg kuat ..
dan untuk 2012 , gak bisa dianggap remeh...

pertama, sebenernya itu bukan "kiamat", jgn salah persepsi ttg "kiamat" yg disebut2 oleh Suku-suku peradaban zaman kuno
karena suku Maya punya sistem kalender yg sungguh luar biasa yang bermulai pada tgl August 11, 3114 BC & berakhir pada tanggal December 21, 2012. Perhitungan Matematika yg berdasar pada Kalender ini tuh bisa memprediksi secara tepat kapan terjadi Solar Eclipse (Gerhana Matahari) & Moon Eclipse (Gerhana bulan) sampai sekarang. Dan menurut pengetahuan gw, maksud dari akhir dari kalender ini adalah perubahan spiritual kita menjadi yang lebih baik. Untuk info ttg suku Maya & Mayan Calendar pls nonton ini->
http://www.youtube.com/watch?v=YomEEicpxcc


kedua, sayang sekali banyak ramalan2 yg gak cuma dari suku zaman dulu atau orang zaman dulu , tapi teknologi zaman sekarang yg dinamakan Web-Bot Project. Untuk info lebih lanjut nonton ini pls ->
http://www.youtube.com/watch?v=nYZtMwIPb4c Decoding the Past: Doomsday 2012 Part 1/5
http://www.youtube.com/watch?v=D7iDb1_GcZc Decoding the Past: Doomsday 2012 Part 2/5
http://www.youtube.com/watch?v=9rCcuEUTwzI Decoding the Past: Doomsday 2012 Part 3/5
http://www.youtube.com/watch?v=iCWt4HGzKkQ Decoding the Past: Doomsday 2012 Part 4/5
http://www.youtube.com/watch?v=aqjpub-gqNo Decoding the Past: Doomsday 2012 Part 5/5

ini yg special dari ramalan Nostradamus -> http://video.google.com/videoplay?docid…5870238095

n trakhir ini trailer movie nya 2012

http://www.youtube.com/watch?v=gVi_2lHBVhQ

Lola community